Satu hari saya membaca satu artikel tentang Shallat, yang ditulis oleh ust. Yusuf Mansyur..tak lama-lama deh…begini ceritanya.
Ada seorang bapak yang miskin datang kepada seorang yang kaya raya, si miskin berkata: “Tuan saya mau minta tolong kepada Tuan, saya mau pinjam uang Rp. 750.000 saja.” lantas kata si kaya ini ” oh begitu…ok, tapi saya tidak akan memberikan pinjaman sebesar Rp. 750.000, namun saya akan memberimu uang sebesar Rp. 1000.000. jadi engkau tidak usah pinjam” lantas si kaya ini melanjutkan “nanti sore jam 4 aku akan datang kerumahmu, bagaimana?”
Lantas si miskinpun menyetujuinya untuk bertemu dirumahnya nanti sore jam 4, katanya: “baiklah, nanti sore jam 4 aku akan tunggu di rumahku. terima kasih tuan.” setelah itu pulanglah si miskin ini kerumahnya. lantas jam 4 sore tepat si tuan yang kaya ini sudah datang kerumah si miskin tadi, dan bertemu dengan anaknya. si kaya berkata “Nak bapakmu mana, aku tadi sudah janjian dengan dia bahwa saya akan memberikan uang Rp. 1000.000 untuk nya, tolong bilang padanya bahwa aku sudah datang.” lantas si anak itu masuk kedalam dan menemui ayahnya “Pak..dliuar ada yang ingin bertemu dengan bapak, katanya dia akan memberikan uang Rp. 1000.000 untuk bapak.” lantas si bapak miskin tadi berkata pada si anak “iya, sampaikan pada si tuan untuk menunggu dulu 10 menit”.
Si anak kembali lagi pada tuan kaya tadi “kata bapak, tuan diminta tunggu 10 menit”, si tuan “baiklah aku tunggu”. Tapi setelah menunggu selama 30 menit si bapak miskin tadi belum juga menemuinya, “Nak..tolong sampaikan kepada bapakmu bahwa aku sudah 30 menit disini” si anak lantas kembali lagi kedalam “Pak..tuan itu sudah 30 menit menunggu bapak, kok bapak belum juga menemuinya?” si miskin itu dengan nada kesal “katakan pada si tuan itu untuk bersabar menunggu..saya masih sibuk” dengan penuh keheranan si anak kembali lagi kepada si kaya tadi.
Allah sungguh sangat pengasih kepada setiap ummatNya, setiap saat selalu memanggil kita dengan syahdu. memanggil kita dengan membawa rahman dan rahimNya, mengajak kepada kita untuk mendapatkan apa yang sebenarnya kita butuhkan. namun, apa yang kita lakukan…ya sama dengan yang si miskin itu lakukan. ketika telah datang si tuan kaya dengan membawa apa yang sudah dijanjikan, namun si miskin malah menunda-nunda seakan tak butuh dengan kehadiran dan apa yang telah si tuan kaya itu bawa.
sadarkah kita, bahwa setiap saat Allah memanggil kita dengan syahdunya, memanggil kita untuk menggapai kemenangan, namun kita senantiasa menunda dan menunda dengan dalih sibuk, dengan dalih istirahat, dengan dalih…ah entah dalih apa lagi yang kadang kita buat-buat untuk menunda undangan yang Allah berikan.
sadarlah diri, bahwa selama ini kita banyak mengabaikan ajakan-ajakanNya, padahal sejatinya kita membutuhkanNya, namun debu-debu kotor yang menutupi diri kita sehingga kita melalaikannya. kita ingin sesuatu, namun ketika pemilik solusi datang dengan membawa apa yang kita inginkan, kita malah lancang dengan tidak bersegera menyambut ajakan itu.
sahabat…marilah kita sambut ajakanNya dengan penuh kegembiraan, dengan kesegeraan yang menjadi prioritas utama dari setiap detik hidup kita. dan semoga kita semua menjadi orang-orang yang mendapat kemenangan itu.
komentar terakhir