Masihkah sedih sahabat?

Tinggalkan komentar


Sahabat..pernahkah kita merasa seperti diasingkan, dicuekin, disisihkan, atau hal yang serupa dengan itu???

Pernahkah kita merasa, orang lain seperti tidak mau mengerti kita, tidak mau tahu dengan apa yang kita alami, padahal pada saat itu kita sedang membutuhkan perhatian, butuh orang yang mau mendengarkan keluh kesah kita. Wahai kawan, mungkin pada saat itu kita merasa seperti orang paling malang di dunia ini. Dunia mendadak menjadi seperti tidak bersahabat dengan kita, dunia seakan menjadi teramat sangat sempit bagi kita sehingga kita merasakan sesak yang teramat sesak dalam dada ini.

Lainnya

Berat…

Tinggalkan komentar


hidup itu perjuangan memang…dan pasti akan terasa berat…begitupula jika kehidupan dipenuhi dengan ekspektasi dan bukan dengan harapan. karena manakala tidak sesuai ekspektasi maka hidup akan menjadi terasa sangat berat, bahkan mungkin akan terasa menyiksa. lainnya halnya jika hidup dipenuhi dengan harapan, maka apapun yang diterima akan senantiasa diambil hikmah.

seperti saat seorang yang “salah” bertemu dengan seorang yang “sholehah”, yup…bukan sholeh tapi salah, dan ketika yang sholehah memiliki ekspektasi yang sangat besar terhadap yang salah tadi, maka dihadapannya apapun yang dilakukan oleh yang salah akan salah terus walaupun sudah berusaha melakukan yang terbaik menurut si “salah” ini. karena disini terletak jurang persepsi yang sangat besar. disatu sisi si salah ini selalu berusaha “membantu”, “berkorban” namun itu dirasa tidak cukup oleh yang “sholehah”. hingga si “salah” ini merasa bahwa semua kesalahan yang ada di dunia ini adalah semua kesalahan yang harus di tanggung. meski sudah berusaha mengalah, ikhlas, namun rasa tetap disalahkan itu semakin membuat terpuruk si “salah”.

bahkan si “salah” ini sampai bingung entah harus mengadu kepada siapa lagi, hanya tinggal menunggu giliran dipanggil oleh Pemilik “salah” saja sepertinya. karena si “salah” ini merasa telah menjadi “the king of trouble maker” dalam kehidupan si “sholehah”. mungkin dalam diri si “salah” hanya bisa menangis, bersabar dan mengharap pada si Pemilik seluruh alam. tak ada satupun yang bisa membuat apa yang dilakukan si “salah” menjadi “sedikit benar” ya….sedikit benar. bukan menangis karena sesal atas apa yang sudah dulu diputuskan, tapi menangis meratap karena merasa semua salah hanya milik si “salah”. karena baik benar menurut si “salah” adalah suatu yang salah menurut “sholehah”. bertaruh nyawapun tetap salah, tahan sakitpun tetap salah, melakukan yang “benar”pun tetap dianggap salah.

BERAT…memang berat, tapi apapun itu si “salah” harus menanggung apa yang sudah dijalankan, kini harapan hanya bergantung pada Pemilik alam ini. wahai si “salah” menangislah sekuat-kuatnya di hadapan Pemilik, curahkan semua beban pada Pemilik, jangan bergantung pada selain Pemilik. Keept spirit “salah”, Pemilik tidak akan memberikan cobaan yang tak akan mampu ditanggung oleh “salah”. biarlah “salah” menjadi rapuh, tapi di luar jangan “salah” tampakkan kerapuhan itu. biarlah Pemilik yang tahu segalanya.

Shallat

Tinggalkan komentar


pic1Satu hari saya membaca satu artikel tentang Shallat, yang ditulis oleh ust. Yusuf Mansyur..tak lama-lama deh…begini ceritanya.

Ada seorang bapak yang miskin datang kepada seorang yang kaya raya, si miskin berkata: “Tuan saya mau minta tolong kepada Tuan, saya mau pinjam uang Rp. 750.000 saja.” lantas kata si kaya ini ” oh begitu…ok, tapi saya tidak akan memberikan pinjaman sebesar Rp. 750.000, namun saya akan memberimu uang sebesar Rp. 1000.000. jadi engkau tidak usah pinjam” lantas si kaya ini melanjutkan “nanti sore jam 4 aku akan datang kerumahmu, bagaimana?”

Lantas si miskinpun menyetujuinya untuk bertemu dirumahnya nanti sore jam 4, katanya: “baiklah, nanti sore jam 4 aku akan tunggu di rumahku. terima kasih tuan.” setelah itu pulanglah si miskin ini kerumahnya. lantas jam 4 sore tepat si tuan yang kaya ini sudah datang kerumah si miskin tadi, dan bertemu dengan anaknya. si kaya berkata “Nak bapakmu mana, aku tadi sudah janjian dengan dia bahwa saya akan memberikan uang Rp. 1000.000 untuk nya, tolong bilang padanya bahwa aku sudah datang.” lantas si anak itu masuk kedalam dan menemui ayahnya “Pak..dliuar ada yang ingin bertemu dengan bapak, katanya dia akan memberikan uang Rp. 1000.000 untuk bapak.” lantas si bapak miskin tadi berkata pada si anak “iya, sampaikan pada si tuan untuk menunggu dulu 10 menit”.

Si anak kembali lagi pada tuan kaya tadi “kata bapak, tuan diminta tunggu 10 menit”, si tuan “baiklah aku tunggu”. Tapi setelah menunggu selama 30 menit si bapak miskin tadi belum juga menemuinya, “Nak..tolong sampaikan kepada bapakmu bahwa aku sudah 30 menit disini” si anak lantas kembali lagi kedalam “Pak..tuan itu sudah 30 menit menunggu bapak, kok bapak belum juga menemuinya?” si miskin itu dengan nada kesal “katakan pada si tuan itu untuk bersabar menunggu..saya masih sibuk” dengan penuh keheranan si anak kembali lagi kepada si kaya tadi.

Allah sungguh sangat pengasih kepada setiap ummatNya, setiap saat selalu memanggil kita dengan syahdu. memanggil kita dengan membawa rahman dan rahimNya, mengajak kepada kita untuk mendapatkan apa yang sebenarnya kita butuhkan. namun, apa yang kita lakukan…ya sama dengan yang si miskin itu lakukan. ketika telah datang si tuan kaya dengan membawa apa yang sudah dijanjikan, namun si miskin malah menunda-nunda seakan tak butuh dengan kehadiran dan apa yang telah si tuan kaya itu bawa.

sadarkah kita, bahwa setiap saat Allah memanggil kita dengan syahdunya, memanggil kita untuk menggapai kemenangan, namun kita senantiasa menunda dan menunda dengan dalih sibuk, dengan dalih istirahat, dengan dalih…ah entah dalih apa lagi yang kadang kita buat-buat untuk menunda undangan yang Allah berikan.

sadarlah diri, bahwa selama ini kita banyak mengabaikan ajakan-ajakanNya, padahal sejatinya kita membutuhkanNya, namun debu-debu kotor yang menutupi diri kita sehingga kita melalaikannya. kita ingin sesuatu, namun ketika pemilik solusi datang dengan membawa apa yang kita inginkan, kita malah lancang dengan tidak bersegera menyambut ajakan itu.

sahabat…marilah kita sambut ajakanNya dengan penuh kegembiraan, dengan kesegeraan yang menjadi prioritas utama dari setiap detik hidup kita. dan semoga kita semua menjadi orang-orang yang mendapat kemenangan itu.

Elegi seorang Apul (1)

Tinggalkan komentar


Di suatu pagi ketika matahari malu-malu untuk menampakkan cahayanya yang hangat, di sebuah kota yang sudah cukup besar ini dimana sebagian besar anak mudanya sudah hampir melupakan budayanya sendiri dan masuk kedalam budaya hedonisme. Mungkin ini karena semakin gencarnya arus global yang menggurita dan tak mampu ditahan oleh benteng budaya yang kian rapuh dan hampir ambruk. Disebuah ruangan yang kecil namun cukup asri untuk sekelas mahasiswa yang sedang berjuang meraih cita-cita dan sekuat tenaga menerjang hadangan-hadangan peluru godaan yang kian gencar menyerangnya akhir-akhir ini, seorang pemuda yang tampak lusuh akibat terus-menerus diterjang peluru godaan yang terkadang pun roboh terkena peluru tersebut namun juga mencoba untuk terus bangkit demi asa yang tersisa.

Diruangan kecil yang berukuran 3×4 ini, pemuda ini terus berusaha menata hati dengan ditemani sahabat setianya komputer tua yang sudah mulai usang dan sakit-sakitan namun tetap tangguh untuk diajak berjuang menerjang kawah candra dimuka akademiknya. Si pemuda yang bernama Apul akhir-akhir ini sedang merasakan galau dalam hatinya, namun demikian Apul senantiasa berusaha untuk memberikan wajah cerianya pada setiap orang yang dikenalnya. Namun terkadang pula Apul tak mampu lagi menyembunyikan wajah lusuhnya.

Pagi ini Apul pun bersiap untuk berjuang kembali meraih apa yang dia cita-citakan, namun tetap saja tak mampu menyembunyikan kondisi hatinya yang sedang berkecamuk hebat. Dalam keadaan hati yang sedang berkecamuk hebat itu, Apul senantiasa berusaha untuk bangkin menata hati…..

Bersambung

Cinta

Tinggalkan komentar


HeartCinta sebuah kata yang sangat populer dihidupkan kita semua, setiap manusia yang hidup pasti akan sangat mengenal dengan kata ini. Namun demikian,  apalah kita sudah mampu menempatkan cinta itu pada tempat yang semestinya.? Jangan-jangan kita masih belum mampu menempatkan cinta itu di tempat yang semestinya dia berada. Lainnya

Ujian

Tinggalkan komentar


Unisma bekasi, geografi

Hari ini mahasiswa sedang masuk ke masa-masnya ujian, kadang mereka mengganggap ujian adalah satu kegiatan yang cukup menegangkan. Entah itu merupakan efek ketidaksiapan ataupun ketidakpahaman terhadap soal-soal yang diujikan, padahal kalau mau jujur apa yang diujikan itukan sejatinya apa yang telah diberikan pada saat perkuliahan berlangsung. Jadi sejatinya kalaulah mereka siap dan senantiasa bersiap-siap dalam belajar dan tentunya juga sadar bahwa ujian itu pasti datang dengan berbagai bentuk ujian itu sendiri. Maka kita tidak akan bingung harus melakukan apa ketika ujian, namun jangan sampai pula melakukan hal-hal yang mencederai makna dari ujian itu sendiri atau dengan kata lain menghalalkan segala cara.

Sahabat…adilkah kita terhadap diri kita? Ya pertanyaan ini layak dipertanyakan kepada kita, karena dari proses pembelajaran sejatinya kita sudah melakukan persiapan dan tentunya pula pengorbanan baik secara waktu dan biaya.

Sudahkah kita siap menerima dan melaksanakan setiap bentuk ujian? Karena sejatinya ujian di sekolah, ujian di kampus bisa menjadi gambaran dari kehidupan kita. Karena setiap makhluk yang bernyawa pasti akan diuji, dan tentunya jenis dari ujiannya pasti akan berbeda-beda.

Manakala kita bersiap diawalnya, maka tatkala ujian itu datang kita akan senantiasa siap dan tentunya kita tidak akan bingung karena tahu akan jawaban dari setiap ujian yang kita lalui. Tentu jawaban yang paling paripurna adalah kita dapat kembali ke pada sang pemilik cinta dan sayang…yaitu Allah swt.

Karena sudah Allah jelaskan dalam surat cintaNya bahwasanya dibalik kesusahan selalu akan ada dua kemudahan, namun demikian ikhtiar kita pun harus senantiasa dipersiapkan dengan matang…sungguh Allah menyenangi hambaNya yang senantiasa bersyukur terhadap ujian yang diberikan…semakin cinta Allah, maka akan semakin banyak pula ujian yang Dia berikan kepada kita. Begitu pula yang Allah berikan kepada para kekasihNya yakni para nabi dan rasul-rasulNya. Apalagi kita selaku hamba biasa yang masih pula banyak dosa dan khilaf…jadi persiapkan diri sebaik mungkin, menghadapi ujian yang kan diberikan kelak.

Move on lah….

Tinggalkan komentar


Setiap manusia pasti memiliki masa-masa indah yang dilaluinya di masa lalu, ataupun sebaliknya masa-masa kelam pada masa lalu. Namun demikian, sudahkah kita bisa menghadapi masa depan dengan menjadikan masa lalu sebagai cermin untuk kita menjadi lebih waspada lagi???

Lainnya

Hari Gini Masih Galau???

Tinggalkan komentar


Sahabat…sudah lama tak bersua walau hanya lewat tulisan, sudah kangen rasanya mencurahkan kembali hikmah-hikmah yang didapat setiap hari. Sahabat, pernahkah kita merasa galau, gundah gulana, resah, sedih, kesal atas apa yang dirasa tidak pas dengan kita.

Lainnya

Mendidikkah atau Mengajar?

Tinggalkan komentar


sumber gambar: puzzleminds-comwp-contenuploads2012072

sumber gambar: puzzleminds-comwp-contenuploads2012072

Pendidikan merupakan satu usaha untuk memanusiakan manusia, menciptakan manusia yang memiliki pengetahuan serta akhlaq yang mulia. Pendidikan pula yang menggodok calon pemimpin bangsa, jadi ada sesuatu yang salah apabila pendidikan malah membentuk pribadi-pribadi yang selalu penuh dengan keserakahan.

Lainnya

Ucapan Selamat untuk Seseorang di sana…

Tinggalkan komentar


Cerahnya wajah itu terlihat sekilas, senyum mengembang dari bibirnya..suasana bahagia menyelimuti seluruh orang. Terutama sang ratu dan raja sehari…wahai jiwa yang bahagia..berlayarlah engkau ke laut lepas, meski batu karang dan ombak besar kan menghadang teruslah melaju kedepan.

Hanya untaian doa yang bisa diberikan meski itupun lewat jarak yang teramat jauh, meski do’a itupun tak terucap di kala hari bahagia itu. Meski berat mendengar sang ratu telah menemukan rajanya, namun demikian Allah telah memutuskan. Memang benar yang Allah katakan bahwa “Apa yang kau anggap baik belum tentu baik menurut Allah, begitu juga sebaliknya..”

Hanya doa selamat berlayar..semoga engkau..atau kalian bisa menjadikan perahu yang indah, yang mampu menahan terjangan ombak dan badai kelak di tengah lautan..sekali lagi hanya ucapan “barokallahu laka wa baroka ‘alaika wa’jama’a bainakuma fi khoir” semoga Allah senantiasa memberikan kenikmatan, dan keberkahan bagi kalian berdua.

Hanya maaf..ya hanya kata maaf saja yang bisa terlontar untuk sang ratu pemilik raja…semoga engkau bisa tambah sholehah dengan imam yang begitu sholeh..semoga kalian tetap bersatu hingga ke jannahNya kelak…

Bagi Akhwat yang Menunggu…

Tinggalkan komentar


GambarSudah lama tak menulis di laman ini…sebenarnya sudah menumpuk juga ide yang ingin dituangkan kedalam bentuk teks-teks yang teratur ini..eh iya bagaimana kabarnya sahabat semua, semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik dari yang terbaik untuk kita semua.

Kehidupan tidak selalunya indah, dalam kehidupan ini semua sudah ada pasangannya, siang berpasangan dengan malam, matahari berpasangan dengan sang rembulan, sedih berpasangan dengan gembira, semua itu pasti berpasangan, dan tidak ada yang tidak berpasangan di dunia ini, karena ini semua adalah sebuah sunnatulloh yang memang terjadi.

Lainnya

KONDEKTUR VS CALO

1 Komentar


Sahabat..pernahkah kita melihat atau memperhatikan perbedaan dan persamaan antara calo dengan kondektur? Pernahkah kita terpikir apa ya yang bisa membedakan dan menyamakan antara keduanya, atau mungkin sahabat belum pernah melihat keduanya? Wah…maen atuh ke terminal atau pasar…hehe..

Kalau kita perhatikan mereka sama-sama sering teriak untuk menunjukkan jurusan suatu kendaraan umum, kondektur sama meneriakkan jurusan dari angkutannya, calo juga demikian. Namun ada satu perbedaan yang prinsipil disitu, yaitu kalau kondektur terus teriak dan sampai ke tujuan namun sang calo dia teriak namun tidak sampai ke tujuan…benarkan? sang calo teriak-teriak saja namun tidak beranjak dari terminal itu, berbeda dengan sang kondektur dia teriak namun dia juga ikut mengantarkan kendaraannya sampai ke tujuan. Lainnya

Mari Menggali Hikmah

3 Komentar


Manakala Allah sayang kita maka kita akan senantiasa diberikan cobaan, yang bentuknya bisa berupa kesenangan maupun bisa juga berupa kepahitan. Jangan kita kira sesuatu yang manis itu adalah sebuah kenikmatan, bisa jadi itu merupakan sebuah ujian apakah kita mampu melewatinya dengan cara kesyukuran ataukah kita kalah dengannya karena virus kekufuran dan kesombongan. Jangan pula kita pandang sesuatu yang pahit itu merupakan suatu musibah, bisa jadi itu merupakan sebuah ujian apakah kita mampu melewatinya dengan menempuh jalan kesabaran serta keikhlasan ataukah kita kalah karena lebih turutkan hawa nafsu dengan menggadai keimanan kita. Lainnya

Older Entries